Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat bahwa mengolah minyak dan gas Pertamina Grup berasal dari lapangan di di dalam negeri selama kuartal I 2021 tak raih target.
Berdasarkan information SKK Migas, mengolah minyak berasal dari Pertamina EP selama Januari-Maret 2021 cuma raih 86,5% berasal dari target atau cuma 73.503 barel per hari (bph), lebih rendah berasal dari target di di dalam APBN 85.000 bph. Sementara mengolah gas Pertamina EP pada kuartal I 2021 ini raih 699 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), beda tidak tebal berasal dari target sebesar 700 MMSCFD.
Lalu, Pertamina Hulu Energi OSES, realisasi mengolah minyak pada kuartal I 2021 baru raih 89% berasal dari target, yakni 24.030 bph, lebih rendah berasal dari target APBN 27.000 bph.
Ada pula PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur yang realisasi mengolah minyaknya cuma 83,6% berasal dari target atau cuma sebesar 8.779 bph berasal dari target 10.500 bph dengan flow meter digital.
Menanggapi perihal ini, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan tidak tercapainya target mengolah minyak berasal dari sebagian anak bisnis Pertamina ini dikarenakan adanya restrukturisasi organisasi di tubuh perseroan belum lama ini.
“Di awal 2021, di awali akhir 2020, Pertamina laksanakan perubahan-perubahan organisasi sub holding, itu menjadi keliru satu penyebab dan sebuah sistem dan itu sebenarnya kebanyakan akan terjadi,” paparnya di dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I 2021.
Namun demikian, menurutnya Pertamina kini menjadi laksanakan harmonisasi bersama organisasi yang baru. Dari pihak SKK Migas pun menurutnya telah menemui langsung pejabat Pertamina dan mengupas isu ini.
“Tapi saya kira pergantian organisasi menciptakan guncangan-guncangan, ini masih akan mesti diprioritaskan untuk waktu-waktu akan datang. Kita berasal dari SKK langsung komunikasi, baik berasal dari holding maupun manajemen sub holding,” ungkapnya.
Pada kuartal I 2021 mengolah minyak bumi nasional cuma raih 679,5 ribu barel per hari (bph) atau 96,4% berasal dari target APBN 2021 sebesar 705 ribu bph. Capaian ini terhitung masih di bawah realisasi mengolah tahun 2020 sebesar 708,5 bph.
Sementara untuk mengolah minyak terangkut (lifting) selama kuartal I 2021 masih lebih rendah dibandingkan produksi, yakni 676,2 ribu bph atau 95,9% berasal dari target APBN 705 ribu bph.
Adapun realisasi salur (lifting) gas pada Januari-Maret 2021 terhitung masih di bawah target yakni 5.539 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 98,3% berasal dari target APBN sebesar 5.638 MMSCFD.
Secara total, untuk lifting migas selama kuartal I 2021 raih 1,66 juta barel setara minyak per hari (boepd), di bawah target APBN sebesar 1,71 juta boepd.