Sholat jenazah menjadi anjuran bagi umat islam untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Terdapat rukun yang bisa dilakukan untuk mensholatkan jenazah. Rukun ini terdapat 7 yang haruslah dilakukan ketika hendak melangsungkan sholat jenazah. Berikut adalah tata cara sholat jenazah berdasar rukunnya antara lain :
- Hukum Sholat Jenazah
Perlu diketahui melaksanakan sholat jenazah bagi seorang muslim adalah suatu kewajiban. Hukum ini adalah fardhu khifayah dimana dianjurkan bagi seorang muslim untuk melaksanakan perintah Allah SWT terutama terkait sholat jenazah.
- Niat
Terdapat tata cara sholat jenazah berdasar rukunnya yang diawali dengan niat. Mensholatkan jenazah memiliki 2 bacaan yang berbeda. Bagian pembedanya yakni terletak pada gender baik itu laki – laki maupun perempuan memiliki cara niat yang berbeda.
Untuk niat jamaah laki – laki
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli ‘ala hadzal mayyiti arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya : “Saya niat salat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala.”
Untuk perempuan
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ اِمَامًا| مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli ‘ala hadzahihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin imaman/ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat salat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta’ala”.
- Berdiri bagi yang mampu
Dalam melaksanakan shalat jenazah dibedakan berdasar rukunnya. Bagi yang sedang hendak mensholatkan maka dapat dilakukan dengan cara berdiri bagi yang mampu. Seorang imam diharuskan memimpin sholat jenazah dan diikuti oleh mukmin lainnya. Apabila terdapat seseorang yang mampu berdiri namun tidak manjalankannya dimana ia sedang mengikuti sholat jenazah maka dipastikan sholat tersebut tidak sah.
- Bertakbir 4 kali
Ketika sedang melaksanakan sholat jenazah maka diwajibkan bagi yang mengikutinya dapat berucap takbir sebanyak 4 kali. Pengucapannya ini juga sudah termasuk ketika takbir telah diucap pada saat melakukan takbiratul ikram.
أَنَّ النَّبِيَّ r نَعَى النَّجَاشِيّ فيِ اليَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيْهِ فَخَرَجَ إِلىَ المُصَلىَّ وَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ
Artinya :
Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355).
- Membaca al – fatihah setelah dilakukannya takbir pertama
Sudah sewajibnya bahwa membaca al – fatihah menjadi bacaan utama baik itu dilakukan disaat sholat terutama sholat jenazah.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ – ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ – ٧
Bacaannya :
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn,iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.
- Membaca sholawat nabi
Sangat dianjurkan ketika melaksanakan sholat jenazah juga menyertakan sholawat nabi. Tujuan dari membaca sholawat nabi adalah agar siapapun yang mengamalkannya mendapatkan syafaatnya.
- Berdoa untuk jenazah
Setelah semuanya selesai dilakukan maka mendoakan jenazah adalah menjadi bagian dari tata cara sholat jenazah berdasar rukunnya. Terdapat doa jenazah yang bisa dilakukan baik pada jenazah perempuan atau laki – laki.
Untuk jenazah laki – laki
Allâhumaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu.
Untuk jenazah perempuan
Allâhumaghfir laâ warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu.
Melaksanakan sholat jenazah memiliki landasan hukum yang jelas. Anda sudah dapat menerapkan langkah tata cara sholat jenazah berdasar rukunnya.